Membuat pertanyaan yang efektif untuk wawancara seleksi karyawan merupakan aspek yang menentukan agar proses perekrutan berjalan efektif. Akan tetapi banyak pewawancara terjebak dalam situasi berikut:
- Menggunakan pertanyaan-pertanyaan generik atau standar untuk semua posisi yang ditawarkan. Walaupun ada sejumlah pertanyaan standar yang dapat Anda gunakan dalam wawancara, Anda tidak boleh begitu saja menyalin daftar pertanyaan dari sebuah buku dan menggunakannya sama persis di dalam wawancara yang Anda lakukan. Walaupun pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam buku tersebut dapat dijadikan acuan umum, tetapi setiap usaha dan posisi berbeda-beda. Pertanyan generik atau standar tidak dapat memenuhi semua kebutuhan.
- Mengajukan pertanyaan yang sama kepada semua pelamar untuk satu posisi yang sama. Walaupun Anda harus menggunakan daftar pertanyaan yang konsisten bagi semua pelamar, terkadang Anda juga perlu keluar dari daftar pertanyaan tersebut untuk menggali hal-hal unik yang ada pada diri si pelamar. Oleh karena itu, jika Anda melakukan wawancara posisi petugas pengiriman hari Minggu, akan lebih pas dan memang seharusnya bertanya kepada pelamar apakah mereka bersedia bekerja di hari Minggu. Jika Anda mewawancarai pelamar untuk pekerjaan ruti Senin hingga Jumat, maka pertanyaan ini tidak sesuai. Pastikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berkaitan langsung dengan aspek khusus dari posisi yang ditawarkan.
- Mengajukan pertanyaan-pertanyaan sensitif yang tidak perlu. Walau kadang ada perlunya bahkan manfaatnya mengetahui hal-hal yang sifatnya sensitif, pastikan Anda tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan sensitif bila tidak ada keperluannya.Pewawancara memang dalam posisi berkuasa. Sebagaimana dengan orang-orang yang memegang kekuasaan, Anda bisa tergoda untuk menyalahkan kekuasaan tersebut. Hindari godaan tersebut. Anda mewawancarai bukan untuk mengintimidasi si pelamar dan menunjukkan kekuasaan Anda. Anda melakukan wawancara untuk menentukan apakah setiap pelamar sesuai dengan atau memenuhi persyaratan dari posisi yang ditawarkan. Ada saatnya mengajukan pertanyaan sensitif. Namun, cermatlah dalam menggunakannya dan hanya pada saat yang pantas.
- Tidak menggali lebih dalam. Pewawancara yang kurang pengalaman biasanya terjebak ke dalam perangkap ini. Tanpa menyadari apakah mereka telah mendapatkan jawaban yang diinginkan atau tidak, mereka berlanjut dari satu pertanyaan ke pertanyaan berikutnya. Jangan terlalu sungkan untuk menggali jawaban yang Anda butuhkan. Jika jawaban yang Anda terima masih dangkal, maka Anda harus meluangkan sedikit waktu untuk mengorek lebih dalam dari si pelamar agar memberikan jawaban yang lebih komprehensif. Tetapi jangan menyerah. Ini adalah kesempatan Anda satu-satunya untuk mendapatkan keterangan yang diperlukan.
0 comments:
Post a Comment